Untuk "Yang Di Sana".

Hai, yang di sana!

Asal kau tahu ya

Kita ini di dalam kolek yang sama

Menjala ikan di laut luas terbuka

Tiada yang beza

Masih di bawah langit yang sama

Bumi milik Dia

Bukan aku punya

Bukan kau punya

Bukan kita punya

Kau faham apa aku cuba nak kata?

Jihad Melawan Blacky Black.

Tatkala kegelapan mula menembusi

ruang-ruang kosong atmosfera

Mengerekotlah engkau

yang membatu

digigit kebekuan 

dimamah hitamnya gelap itu

Dan itulah tikanya

bilamana engkau

mendambakan walau segaris cahaya

dan bukan kepekatan kehitaman itu

yang ditemani kepul-kepul asap putih

Menyesakkan

Melemaskan

Jadi kepakkan sayap

Terbang bebas

Biar kau rasa

kilau pesona mega di angkasa raya

Harapan mula berbunga-bunga

Ya, engkau lihat cahaya di hujung sana

Bukan begitu?

Bau Laki-Laki Itu.

Aku jatuh suka cinta mati 

pada bau laki-laki itu 

yang bisa buat aku sengih

hingga mungkin terkeluar gigi

nampak gusi. 

Aku jatuh suka cinta mati 

pada bau laki-laki itu 

yang kini mula berdansa 

penuh lenggok gemalai
menerobos dua rongga muka hamba ini.

Aku jatuh suka cinta mati 

pada bau laki-laki itu 

dan kini bau sang arjuna itu 
kian larut dalam tapisan 
bulu-bulu halus berlapik mukus.

Aku jatuh suka cinta mati 

pada bau laki-laki itu 

Ah bisa buat aku menari-nari

ikut gerak hati

dan nafsu berahi.

Aku jatuh suka cinta mati 

pada bau laki-laki itu 

Syabu. 

Nikmat.

Asyik.

Potret.

Wajah indah dia dulu kubingkaikan

Kupelihara daripada keretakan jatuh mahupun hempasan

Biar jadi potret indah

Bisa buat hati aku jadi goyah

Wajah bersegi penuh misteri

Buat aku rasa gila separuh mati

Kutatang malam dan siang

Kujaga tanpa cela bersawang

Kini pudar hilang warna

Dibaluti pula debu-debu dunia 

Sini sana retak calar

Bagai dihempap dikerjakan kerbau balar

Itulah yang dulu dikata cinta konon ke syurga

Dah nama pun konon mengapalah perlu aku percaya?